Ali bin Abi Talib

"Al haqqu bila nizam ya zimul batil bi nizam"
kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik akan kalah dengan kebatilan yang di atur dengan baik


Minggu, 24 Agustus 2008

Makna kehidupan dunia

Suatu ketika terdapatlah serombongan orang-orang melakukan perjalanan yang sangat jauh. Menuju sebuah kota yang akan menjadi tempat tinggal yang amat lama bagi rombongan itu. Suatu ketika mereka berhenti di sebuah pasar, sebelum turun dari bis yang membawa mereka, pemimpin rombongan mereka memberikan sebuah catatan apa saja yang harus mereka beli disana seperti biji-bijian secukupnya, pupuk, dan beberapa makanan untuk di makan, peralatan dan kebutuhan lain. Pemimpin rombongan senantiasa mengingatkan bahwa apa-apa yang di beli harus sesuai atas apa yang di tuliskan dan apa yang di instruksikannya, dan pemimpin rombongan selalu mengharapkan agar setiap orang dapat saling mengingatkan karena di pasar, berbagai macam makanan dan kebutuhan lain di jual di sana ia khawatir jikalau orang-orang rombongan itu lupa untuk membeli sesuai apa yang di instruksikan.
Ketika rombongan itu sampai di pasar, sebagian ada yang bersegera untuk membeli apa yang di mintakan oleh pemimpin rombongan mereka itu,. ada lagi kelompok ke dua yang membeli apa yang di instruksikan namun tidak sesuai dengan takarannya. Mereka membeli biji-bijian namun lupa membeli pupuk dan perkakas. Ada yang hanya membeli pupuk dan perkakas tapi mereka tidak membeli makanan dan biji-bijian. namun ada yang ternyata lupa untuk membeli apa yang di instruksikan oleh pemimpin rombongannya. Mereka membeli makanan yang banyak dan berfoya-foya di pasar tersebut semakin mereka makan, maka mereka semakin lapar dan haus dan selalu ingin membelinya makanan tersebut,hingga uang mereka habis
Tak lama kemudian mobil segera berangkat dan tak satu pun yang tertinggal di pasar itu. Sebagian mereka mulai menyadari apa yang mereka lakukan. Ada yang khawatir karena tak satupun yang mereka bawa melainkan hanya perut yang penuh berisi makanan. Ada yang baru ingat bahwa apa yang mereka beli ternyata tidak tepat.ada juga yang puas karena semua yang di beli tepat sesuai apa yang instruksikan Sesampainya di tempat tujuan tiap-tiap orang di beri sepetak tanah yang harus mereka tanami akan apa yang mereka beli tadi.
Yang membeli sesuai dengan yang di instruksikan pimpinannya segera mencangkul dan menanami biji-bijian tadi setelah itu mereka pun memupuknya. Sehingga dengan seketika tumbuhlah pohon yang lebat dan rindang yang banyak buahnya. Dan orang itu merasa senang terlindung dari panas terik matahari dan melindungi pula dari kuyup hujan serta cukup dengan makanan. Mereka beristirahat, bermain dan bersenang-senang, dibawah pohon itu pula terdapat cadangan air yang cukup untuk minum dan mampu menyimpan hujan yang turun.
Sementara itu kelompok yang kedua yang membeli biji-bijian. Badan mereka lemas karena lupa mengisi perut mereka, merka juga bingung bagaimana caranya untuk mencangkul tanah dan biji-bijian yang mereka tanam pun tak mau tumbuh lantaran tak di pupuk akhirnya mereka sadar semua yang mereka lakukan ternyata sia-sia.
Kelompok ketiga, mereka tak punya apa-apa untuk di tanam, tak ada perkakas untuk bekerja mereka kepanasan saat siang. Dan kebasahan saat hujan. Tak ada yang dapat dimakan. Mereka kini menyadari bahwa mereka ternyata telah di sesatkan oleh nafsu mereka sendiri. Namun penyesalan pun kini tiada guna. Namun kelompok kedua dan ketigam pada akhirnya di pinjamkan perkakas dan di berikan sedikit pupuk serta biji-bijian oleh pemimpin rombongannya tadi dan mereka merasa senang kembali meskipun harus bersusah payah namun akhirnya pohon mereka pun tumbuh meskipun tak selebat dan serindang kelompok pertama namun cukup untuk melindungi mereka.
Yang parah ialah kelompok ke empat yang tidak mau mengikuti pimpinan rombongannya, mereka mengganggap mereka yang paling tau kemana mereka pergi mereka membeli pupuk mereka membeli makanan, perkakas, biji-bijian tapi tak tau di gunakan untuk apa ? sehingga di perjalanannya mereka membuang-buang apa yang telah mereka beli. Dan mereka sadar bahwa mereka telah salah. Mereka pun tidak mendapatkan bantuan dari pimpinan rombongan mereka lantaran mereka mendustainya.
Cerita tersebut hanyalah sebagai gambaran bagi kita bahwa itulah hakikat kehidupan kita di dunia. Dunia hanya sebagai sutau tempat persinggahan bagi kita untuk mempersiakan bekal kita di kehidupan yang lebih hakiki yaitu kehidupan akhirat. Sungguh amat rugi jika kita mau menukar kebaikan dan kenikmatan akhirat dengan kenikmatan dunia yang nisbi ini yang hanya tampak di pelupuk mata.

Dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (QS al-An’aam : 32)

Di ibaratkan pada kelompok pertama yaitu orang-orang yang membeli apa-apa sesuai dengan instruksi dan catatan yang di sampaikan oleh pimpinan rombongan. Mereka adalah ahlus sunnah wal jamaah, yang senantiasa menjalankan apa-apa yang di perintah dan melakukan sesuatu sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah SAW dan mereka adalah orang-orang beruntung karena memahami tujuan kehidupannya di dunia ini dan tidak terpedaya oleh keindahannya.
Kelompok kedua di ibaratkan adalah orang-orang yang tau akan tujuan perjalanannya. Namun tak memahami aturan yang di amanahkan, mereka beribadah dengan nafsu mereka. Mereka menghadirkan hal-hal yang baru yang mereka katakan sebagai suatu hal yang baik padahal itu tidak sesuai dengan tuntutan yang di ajarkan Rasulullah SAW sehingga mereka menjadi ahlu bid’ah dan amalan mereka seakan sia-sia. Tidak ada yang dapat di panen dari amalan tersebut, dn justru mendekatkan mereka pada kesesatan.


Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan Rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang- orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah. Padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik. >(QS. Al-Hadiid 27)

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS.al-Ahzab 36)

Kelompok yang ke tiga adalah orang-orang yang tidak paham tujuan kehidupannya di dunia, mereka tau bahwa mereka akan mati, namun tak ada persiapan menghadapi kematian itu. Mereka terlalu di sibukan urusan dunia sehingga mereka tak sadar dan di lupakan akan tuhannya. Mereka lupa kenikamatan yang hakiki.

.Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka Itulah golongan syaitan. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya golongan syaitan Itulah golongan yang merugi. (QS. Al-Mujadillah 19)

Kelopok yang ke-empat adalah orang yang paling malang, mereka tak paham tujuan kehidupan, mereka pembangkang kebenaran. Mereka mendustakan perkataan-perkataan dan nilai-nilai haq dinullah ini yang di sampaikan Rasulullah. Mereka berbuat baik tapi tak tau untuk apa. Mereka beramal banyak tapi tak paham tujuannya apa. Mereka inilah orang-orang kafir yang senantiasa menginggakri kebenaran dan mereka adalah orang-orang yang tidak mendapat apa-apa melainkan siksaan yang keras atas ke kufuran mereka.

Maka mereka berkata: "Bagaimana kita akan mengikuti seorang manusia (biasa) di antara kita?" Sesungguhnya kalau kita begitu benar-benar berada dalam Keadaan sesat dan gila".Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? sebenarnya Dia adalah seorang yang Amat pendusta lagi sombong.Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya Amat pendusta lagi sombong. (QS. Al-Qamar 24-26)


………dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka. (QS. Ar Ra’d 14)

lantas di kelompok manakah kita berada ? memahami tujuan kehidupan kita adalah hal mutlak yang harus kita ketahui. Kerena ada kehidupan setelah kehidupan dunia ini dan kehidupan itu jauh lebih baik jika kita memahaminya. Tujuan utama kita di dunia ini tidak lain adalah sebagai seorang hamba yang mengabdi kepada Allah dan tidak lebih dari itu. Dengan cara berpegang teguh pada atura-aturan yang terdapat dalam Al-quran dan sunnah.

Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung (QS. Al-Baqarah 3-5)

Tidak ada komentar:

Hidayatullah.com News

Liputan6: RSS 0.92


copyright@Kurnia okta reza 2008